5 Fakta Rhaenys Targaryen: “Ratu” Yang Mati Dengan Naganya

gambar tokoh rhaenys targaryen dari serial house of the dragon

Rhaenys Targaryen, yang merupakan salah satu pendukung Rhaenyra Targaryen atau kelompok Hitam, gugur secara tragis dalam pertarungan naga melawan Aemond Targaryen di serial House of the Dragon season 2 episode 4. Ia menjadi korban berikutnya dalam perang saudara House Targaryen dalam perebutan tahta Westeros.

Sosok Rhaenys memang sebelumnya tidak terlalu menonjol walau relatif sering muncul. Di season 1, ia sempat memiliki percakapan menarik dengan Rhaenyra soal menjadi ratu. Di season 2, ia kerap menengahi rapat di antara penasehat Rhaenyra di Dragonstone.

Sebagai anggota keluarga Targaryen, sosoknya tidak bisa diremehkan begitu saja. Posisinya di keluarga Targaryen tinggi dan sebenarnya sangat berpengaruh. Tentunya sangat menarik melihat siapa Rhaenys Targaryen ini lebih dekat.

Fakta Menarik Rhaenys Targaryen

The Queen Who Never Was

gambar karakter rhaenys targaryen dari serial house of the dragon season 1

Rhaenys Targaryen adalah anak dari Pangeran Aemon targaryen yang berkuasa di Dragonstone dan cucu dari Raja Jaehaerys I Targaryen. Ketika Pangeran Aemon tewas, seharusnya Rhaenys menjadi penerus di Dragonstone. Tapi Raja Jaehaerys menunjuk Pangeran Baelon Targaryen, adik Aemon, sebagai penguasa Dragonstone.

Namun, Pangeran Baelon kemudian juga meninggal dunia. Lagi-lagi masalah penerus menjadi sengketa. Takut terjadi perang saudara, Raja Jaehaerys mengumpulkan para petinggi kerajaan untuk menentukan pewaris yang layak.

Walau sebenarnya ia berhak, lagi-lagi nama Rhaenys dilewati karena ia seorang perempuan. Akhirnya penerus raja yang ditentukan adalah Pangeran Viserys Targaryen.

Karena tidak terpilih sebagai penguasa Dragonstone dan calon pewaris tahta inilah Rhaenys Targaryen kemudian mendapat sebutan “The Queen Who Never Was” atau Ratu Yang Tidak Pernah Jadi. Ironisnya, saat ia lahir, Rhaenys disebut oleh ibunya, Ratu Alysanne Targaryen, sebagai “Our Queen To Be” atau Calon Ratu Kami.

Pengalamannya inilah yang ia bagikan pada Rhaenyra, anak Viserys, yang menghadapi tantangan yang sama sebagai perempuan pewaris tahta Westeros.

Jadi Pengendara Naga Di Usia Muda

gambar rhaenys targaryen naik naga di serial house of the dragon

Tidak semua orang bisa menjadi penunggang naga, termasuk anggota keluarga Targaryen sendiri. Namun, Rhaenys Targaryen berhasil menjadi penunggang naga di usia cukup muda, yaitu 13 tahun, dan menunggangi Meleys, naga yang dulu menjadi milik bibinya, Alyssa Targaryen. Walau tidak semuda Rhaenyra, pencapaian Rhaenys ini juga cukup luar biasa.

Meleys sendiri adalah seekor naga betina dengan tubuh berwarna merah tua dengan membran sayap berwarna merah lebih muda. Oleh karena itulah ia disebut sebagai ‘the Red Queen’. Naga ini termasuk yang menakutkan dalam pertempuran dan terkenal sebagai salah satu naga paling cepat di Westeros.

Tiga tahun sejak pertama kali menunggangi Meleys, Rhaenys ikut bersama kakeknya, Raja Jaehaerys I Targaryen melakukan inspeksi ke empat pulau Shield. Di salah satu pulau itu, ia memberitahu kakeknya soal rencana pernikahannya dengan Corlys Velaryon. Pada saat upacara pernikahannya di usia 16 tahun, Rhaenys datang dengan mengendarai Meleys.

Aslinya Berambut Hitam

Di serial House of the Dragon, kita melihat sosok Rhaenys Targaryen, yang diperankan oleh Eve Best dengan baik, sudah berusia setengah baya dengan rambut berwarna putih semua. Namun, Rhaenys aslinya memiliki rambut berwarna hitam, berbeda dengan rambut keluarga Targaryen pda umumnya.

Hal ini kemungkinan besar karena ia mendapat keturunan genetik dari ibunya, Jocelyn Baratheon. Bahkan di Fire & Dragon, salah satu buku Westeros karya George R. R. Martin yang jadi bahan serial House of the Dragon, ia digambarkan masih berambut hitam dengan garis-garis uban. Tidak berambut putih sepenuhnya.

Sikapnya Berapi-api Tapi Berkepala Dingin

gambar rhaenys targaryen dari serial house of the dragon

Rhaenys Targaryen memiliki sifat yang pada umumnya sering terlihat pada anggota keluarga Targaryen, yang cocok dengan simbol keluarga mereka naga, yaitu punya harga diri tinggi, berapi-api, dan pemberani.

Sikapnya itu bisa kita lihat pada pertarungan di Rook’s Rest pada serial House of the Dragon season 2 episode 4 yang menjadi akhir riwayatnya. Ia mengajukan diri sebagai orang yang akan pergi ke sana dengan Meleys. Di pertarungan, walau punya kesempatan pergi setelah mengalahkan Raja Aegon II Targaryen dan selamat dari serangan Aemond bersama Vhagar, ia tetap kembali ke medan pertempuran.

Tapi Rhaenys, terutama di usia tuanya, juga digambarkan berkepala dingin. Di buku, saat Lucerys Velaryon, anak kedua Rhaenyra, tewas di tangan Aemond Targaryen, ia dan suaminya mencegah Joffrey, adik Lucerys, yang ingin pergi dengan naganya untuk membalaskan dendam.

Gugur di Pertempuran Rook’s Rest

gambar adegan rhaenys targaryen mati di serial house of thee dragon

Rhaenys Targaryen pergi ke Rook’s Rest menunggangi Meleys untuk mencegah pasukan Ser Criston Cole menaklukkan benteng itu. Saat memukul mundur pasukan Ser Criston Cole, tanpa diduga Raja Aegon II Targaryen datang mengendarai Sunfyre.

Rhaenys dan Meleys pun menyerang Raja Aegon dan Sunfyre. Namun Aemond dan Vhagar, yang sebenarnya menjadi jebakan asli, muncul dan menyerang mereka. Aegon dan Sunfyre jatuh, sementara Rhaenys dan Meleys berhasil lepas dan menyerang balik Aemond dan Vhagar, membuat naga dan penunggangnya itu terpaksa turun ke darat.

Namun Rhaenys, yang sebenarnya punya kesempatan untuk menyelamatkan diri, berbalik kembali ke medan pertampuran. Saat mencari keberadaan musuh, Aemond dan Vhagar muncul dari bawah dan menyerang secara mendadak. Vhagar menggigit leher Meleys sampai naga itu mati. Rhaenys, yang jatuh bersama Meleys, pun mati dalam pertempuran itu.

Putri tercinta dari Lady Jocelyn Baratheon dan Pangeran Aemon Targaryen, istri setia Lord Corlys Velaryon, ibu dan nenek, The Queen Who Never Was hidup tanpa rasa takut, dan meninggal di tengah darah dan api. Dia berumur lima puluh lima tahun

— Archmaester Gysdayn

Menariknya, kejadi di serial House of Dragon sedikit berbeda dengan peristiwa di buku, dan harus diakui lebih punya sisi dramatis.

Di buku — kalau tidak salah ingat — jebakan yang dilakukan oleh kelompok Hijau memang meliputi Raja Aegon II dan Aemond. Jadi bukan hanya Aemond saja dan Aegon datang tiba-tiba. Lalu, Rhaenys juga menyadari kalau ia tidak bisa menang melawan dua naga itu (apalagi salah satunya naga terbesar yang masih hidup), namun tetap dengan gagah berani menghadapinya.

Suaminya, Corlys Valryon kemudian marah pada Rhaenyra karena menyuruh Rhaenys berangkat, dan bukan Rhaenyra sendiri yang berangkat, juga tidak menyuruh kedua anaknya, Jacaerys dan Joffrey, untuk mengiringi Rhaenerys.

Sang “Ratu” Pemberani

Episode 4 di serial House of the Dragon menjadi akhir perjalanan “ratu” yang heroik ini. Sepanjang perjalanannya, Rhaenys Targaryen sudah menunjukkan kebijaksanaan, keberanian, dan sikap ksatria luar biasa, yang sering tidak dimiliki oleh tokoh lain di seri ini.

Selain itu, kisah Rhaenys Targaryen — dan juga Rhaenyra Targaryen — menjadi sebuah simbol karakter perempuan kuat, yang lagi-lagi lebih kuat dibanding tokoh pria lain yang ada, yang ditekan oleh sistem kekuasaan yang dipenuhi oleh para pria. Sayangnya, kedua sama-sama mengalami nasib yang tragis.

gambar banner serial house of the dragon
Judul
House of the Dragon
Adaptasi dari
Fire & Blood (George R.R. Martin)
Tipe
Serial TV
Genre
Drama, Fantasi
Tanggal Tayang
21 Agustus 2021 - Sekarang
Link nonton
Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?