Pick Me Up: Manhwa Seru Bertema Player dan Game Gacha

manhwa pick me up infinite gacha

Kalau kamu sedang mencari bahan bacaan yang seru dan menegangkan, kali ini kami merekomendasikan manhwa berjudul Pick Me Up. Manhwa ini bercerita soal seorang gamer yang tersedot ke dalam game yang dimainkannya dan menjadi salah satu karakter di sana.

Penggemar webtoon pasti tahu kalau player dan sistem game memang merupakan salah satu tema yang paling populer di webtoon masa kini. Salah satu contoh manhwa yang populer dengan tema sistem layaknya game ini adalah Solo Leveling.

Tapi manhwa ini punya sentuhan yang berbeda dibanding webtoon dengan tema serupa. Kalau kamu belum pernah baca webtoon ini, di sini kami akan memberi sedikit review soal manhwa itu.

Cerita Manhwa Pick Me Up Tentang Apa?

Manhwa Pick Me Up bercerita soal seorang gamer bernama Han Seojin seorang gamer yang tersedot ke dalam game gacha yang ia mainkan dan menjadi salah satu karakter di dalamnya. Di dalam game, ia memiliki nama Han Israt, seorang karakter bintang 1.

han seojin dar webtoon pick me up

Han Seojin sendiri sebenarnya adalah seorang gamer yang terhitung master dalam bermain game ini. Ia sudah mengenal seluk beluk permainan dan tantangan yang ada di dalamnya. Dengan berbekal pengetahuan soal game itu, Han Seojin pun berusaha bertahan hidup sambil berusaha memecahkan misteri di baliknya.

Judul lengkap webtoon ini adalah Pick Me Up! Infinite Gacha. Manhwa ini ditulis oleh nicesun berdasar karya asli Hermod, dan digambar oleh Wasak Basak. Komik ini diterbitkan oleh Kakao dan sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

Apa Yang Bikin Manhwa Pick Me Up Keren?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, Pick Me Up punya pendekatan yang cukup berbeda dibanding webstoon sejenis. Biasanya tokoh utama hanya menjadi karakter di sebuah petualangan entah dengan setting dunia nyata atau dunia lain. Sementara di webtoon ini, Han Seojin masuk ke game yang ia mainkan dan menjadi karakter di dalamnya.

Tokoh-tokohnya Menarik

Sebagai komik bertema game gacha, Pick Me Up juga menghadirkan berbagai elemen khas game dari genre itu. Tentunya, karakter di dalam game menjadi poin penting permainan. Seperti game gacha biasanya, kita melihat kalau ada sistem membeli karakter baru, tier karakter, menggabungkan karakter, training, dan lain-lain di dalam cerita. Hal ini menjadi salah satu poin seru.

Perbedaan kemampuan tiap karakter dan pemahaman mereka soal game itu memberikan dinamika yang seringkali menegangkan. Karena karakter dengan tier rendah dan tidak mau berusaha bisa kalah oleh karakter dengan tier yang lebih tinggi dan mau bekerja keras. Konsekuensi yang paling parah adalah karakter yang tidak mampu itu bisa digabungkan ke karakter pilihan si gamer (“master”).

Han Seojin, yang sudah jago main game ini, memahami kondisi itu. Ia pun menyusun tim yang mampu membantunya menangani berbagai level permainan. Seperti Jena sang archer dan Yvolka sang penyihir. Namun ada juga karakter seperti Dika yang kemampuannya mentok dan terancam oleh kehadiran karakter baru seperti Velkist yang lebih tinggi tier-nya.

Han pun harus memikirkan cara agar beberapa karakter tetap bertahan dan di sisi lain tetap mendapat tim dengan kemampuan tinggi untuk bisa menyelesaikan level berikutnya.

Baca lebih jauh soal karakter hero di lobby Taonier.

Plot Cerita Mengejutkan

Yang membuat manhwa ini lebih unik lagi, Han berada di game yang sama dengan yang ia mainkan. Maksudnya, karakter-karakter game yang sebelumnya ia mainkan juga ada di tempat ia hadir sebagai salah satu karakter itu. Han Seojin, yang menyadari hal itu, mencari cara untuk terhubung dengan berbagai karakter yang ia mainkan dulu untuk memecah misteri game tersebut. Di sisi lain, karakter yang dulu ia mainkan juga menyadari ada yang salah dengan “master” mereka dan juga berusaha mencarinya.

Di samping itu, Isei, karakter AI yang biasanya memandu para pemain, juga tahu kalau Han Seojin adalah salah satu pemain dan mantan “master.” Ia bahkan merupakan salah satu fans Han Seojin. Ini membuatnya sedikit “pilih kasih” dan membantu si tokoh utama dalam berkomunikasi dengan orang yang memainkan karakter Han dan timnya.

Komunikasi dengan sang “master” ini juga jadi sesuatu yang menarik. Ternyata Han Seojin, sebagai Han Islat di dalam game, bisa bernegosiasi dengan orang yang memainkannya (dengan bantuan Isei). Bahkan ia sempat mogok memainkan level dan memaksa si player memenuhi kebutuhannya.

Artwork-nya Keren

Tentu saja, kalau kita bicara soal komik, cerita yang bagus tetap bakal susah dinikmati kalau gambarnya tidak bagus. Artwork yang keren bisa menambah sensasi tersendiri waktu membaca cerita komik yang bagus.

Untungnya Pick Me Up termasuk webtoon yang memiliki artwork keren. Kalau kamu perhatikan, gambarnya punya gaya yang mirip dengan Solo Leveling, Omniscient Reader, atau webtoon sejenis. Lihat saja bagaimana karakter Han digambar. Gayanya berbeda dengan webtoon lain, misalnya manhwa murim Return of Sword Master.

Lalu, detil gambar lain di webtoon ini juga bagus. Mulai dari setting lokasi di game, penggambaran di tiap level permainan, sampai ke berbagai karakter dan perlengkapan yang ada di dalam cerita. Gambar senjatanya juga bagus dan tidak lebay seperti gambar senjata di manhua.

Pantas Masuk Ke List Bacaan

Secara keseluruhan, manhwa Pick Me Up memang seru dibaca. Sampai sejauh ini (artikel ini ditulis waktu webtoon ini sampai di chapter 71), ceritanya masih menggigit. Plot yang ada di dalamnya masih rapat dan belum melebar ke mana-mana. Konfliknya juga masih menegangkan dan masih susah diduga arahnya seperti apa.

Jadi, kalau kamu suka webtoon action dengan tema player atau sistem game, manhwa ini kami rekomendasikan. Selamat membaca!

Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?