Saat melihat judulnya, mungkin yang terbayang di pikiranmu adalah sebuah film perang. Yah, nggak salah juga. Tapi film Civil War ini merupakan sebuah film thriller distopia yang mengikuti perjalanan sekelompok jurnalis yang melintasi Amerika di tengah perang saudara.
Film ini ditulis dan disutradarai oleh Alex Garland, yang sebelumnya menulis skenario untuk film 28 Days Later (2002), Sunshine (2007), dan Dredd (2012). Sedangkan pemeran film Civil War ini meliputi Kirsten Dunst, Wagner Moura, Cailee Spaeny, dan Stephen McKinley Henderson.
Film ini mungkin tidak menyajikan sebuah cerita yang seksi dan renyah. Film ini juga tidak menghadirkan para pemeran yang saat ini sedang naik daun. Namun kalau kamu termasuk salah satu orang yang memang hobi nonton, film ini layak kamu pertimbangkan.
Cerita Film Civil War
Perang saudara berkecamuk di Amerika Serikat, antara pemerintah federal di bawah kepemimpinan presiden yang menjalani masa jabatan ketiganya dan rakyat yang memberontak dipimpin oleh kelompok “Western Force” (WF). WF mulai mendekati Wahington DC dan tinggal menunggu waktu sampai mereka menyerang Gedung Putih.

Lee Smith (Kirsten Dunst), seorang veteran fotografer perang, dan Joel, seorang wartawan, berencana pergi ke Wahington DC untuk mewawancarai presiden sebelum WF sampai di sana. Seorang wartawan senior, Sammy (Stephen McKinley Henderson), bergabung dengan mereka.
Lee juga bertemu dengan Jessie Cullen (Cailee Spaeny) , fotografer muda yang sebelumnya ia selamatkan di tengah kekacauan perang dan ledakan bom. Jessie mengaku kalau ia merupakan fans Lee dan memiliki mimpi untuk bisa menjadi seperti dirinya.
Saat hendak berangkat, Lee melihat Joel mengijinkan Jessie ikut dalam perjalanan mereka. Awalnya Lee keberatan, karena Jessie terhitung masih sangat muda dan belum berpengalaman. Tapi akhirnya ia menyetujui, dengan syarat Jessie hanya ikut sampai Charlotesville, sama seperti Sammy.
Mereka berempat pun mulai melakukan perjalanan dari New York ke Washington DC. Dalam perjalanan itu, mereka berempat menyaksikan berbagai efek dari perang saudara yang berkecamuk.

Mendokumentasikan berbagai peristiwa itu, Lee mulai melihat bakat Jessie sebagai seorang fotografer perang, walau karena jiwa mudanya sering bertindak impulsif. Ia pun secara tidak langsung mulai mengajari Lee melihat momen yang bagus dipotret.
Namun tentu saja, perjalanan mereka tidak semulus yang mereka harapkan dan harus menghadapi berbagai bahaya dalam melakukan tugasnya.
Drama Perang Yang Tak Terduga
Seperti yang saya sebut di atas, film ini memang bukan sepenuhnya film perang. Dalam arti bukan film yang menunjukkan peperangan atau dari sisi pelaku peperangan itu, dengan kata lain tentara. Melalui sosok fotografer dan jurnalis inilah kita menyaksikan efek perang saudara yang berlangsung.
Yah, berlatar perang saudara di Amerika, mungkin film ini memang tidak terlaiu relevan dengan kondisi di Indonesia. Tapi bukannya tidak relate sama sekali. Paling tidak kita sudah mengalami sesuatu yag mendekatinya di tahun 1998 saat reformasi. Lalu, pemilu yang kontroversial dan cukup panas dalam beberapa periode terakhir ini juga bisa menjadi cerminan tersendiri.

Film Civil War, walau akhirnya memenangkan pihak Western Force, tidak menunjukkan keberpihakan. Di film ini kita melihat bahwa kedua belah pihak, pada oknum tertentu, mampu melakukan tindakan yang tidak manusiawi. Entah itu demi kejayaan atau ideologi.
Tapi, yang lebih menarik lagi adalah efek dari peperangan yang muncul dari sosok fotografer dan wartawan yang melakukan perjalanan itu, terutama Lee Smith yang diperankan oleh Kirsten Dunst dengan baik.
Sebagai fotografer perang veteran, Lee sudah menyaksikan sifat manusia dalam bentuk paling keji dan ia merasa sudah cukup. Oleh karena itulah ia awalnya melihat Jessie yang masih ambisius dengan sedikit sinis, namun di sisi lain tidak ingin Jessie menjadi seorang yang penuh kepahitan seperti dirinya.
Kirsten Dunst mungkin lebih kita kenal sebagai Mary Jane (MJ), kekasih Peter Parker, di trilogi film Spider-Man buatan Sam Raimi. Tapi ia sudah memiliki karir yang panjang, sejak kecil di Interview with the Vampire (1994) sampai di film The Power of the Dog (2021) yang mengganjarnya nominasi Oscar dan Golden Globe.
Di film Civil War ini, Dunst berhasil menampilkan sosok Lee Smith yang kompleks, letih dengan sisi buruk manusia namun masih berusaha melihat harapan dari orang yang lebih muda. Sebagai lawannya, ada Cailee Spaeny yang menjadi Jessie Cullen.

Daftar filmografi Cailee Spaeny belumlah terlalu panjang. Beberapa peran menariknya ada di film Bad Times at the el Royale (2018) tempat ia bermain bersama Dakota Johnson dan film biografi Priscilla (2023) tempat ia berperan sebagai istri Elvis.
Aktingnya di film Civil War sebagai Jessie tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia benar-benar bisa terlihat naif, tidak berpikir panjang, dan mengahadpi resikonya kemudian. Yah, mungkin acungan jempol juga harus diberikan pada Alex Garland yang menulis naskah dan jadi sutradara film ini. Karena pada satu titik, saya sendiri merasa jengkel dengan sikap Jessie.
Beberapa karakter lain, seperti Joel yang diperankan oleh Wagner Moura yang sebelumnya kita lihat aktingnya di serial Narcos, dan tokoh Sammy yang diperankan oleh Stephen McKinley Henderson, tidaklah terlalu menonjol walau tetap memainkan peranan penting.
Sebgai sebuah film thriller, Civil War tidak menyajikan ketegangan seperti film-film kriminal atau film-film supranatural. Sisi menegangkan film ini menyelinap dengan halus di bawah sadar kita melalui ikatan emosional dari para tokohnya.
Bayangkan, ada satu adegan saat Jessie bertanya pada Lee apakah Lee akan memotretnya kalau ia tewas terbunuh saat melakukan tugasnya. Lee menjawab dengan “Menurutmu?”. Death flag, bro… Death flag banget.

Film Civil War ini juga memiliki berbagai momen menarik, terutama saat Lee dan Jessie beraksi memotret berbagai peristiwa pertempuran yang terjadi. Rekaman gambar mereka, yang ditunjukkan di layar, memberikan sisi dramatis bagi film ini sendiri.
Selain menyaksikan bagaimana para fotografer beraksi dengan segala resikonya, kita juga mengintip imaji dramatis dari pertempuran yang berlangsung, layaknya kita melihat foto-foto perang di media massa.
Yang tidak kalah menarik, film ini juga tidak menghadirkan sesuatu yang terlalu dramatis. Walau ada peristiwa yang memukul, mereka dengan cepat move on karena sadar bahwa itulah realita peperangan.
Cerita film Civil War juga mengalir lancar dengan ritme yang enak dilihat, dengan selipan beberapa kejadian menegangkan, sampai pada klimaks yang dahsyat.
Wajib Ditonton Oleh Penggemar Drama
Yah, kalau kamu berharap akan film perang yang penuh dar der dor atau aksi yang rancak, kamu tidak akan menemukannya di sini. Begitu juga kalau kamu berharap melihat adegan yang sangat dramatis. Tapi kalau kamu suka drama dengan berbagai detil yang menarik, terutama soal emosi manusia, film Civil War layak kamu tonton.
Secara obyektif, film ini memang memiliki banyak keunggulan. Mulai dari cerita yang menarik sampai para pemeran yang tampil dengan bagus. Bagi saya pribadi, film ini berhasil menjadi tontonan yang tidak saja menghibur tapi juga mengesankan.