Kalau kamu hobi nonton film komedi, pasti tak asing lagi dengan sosok komedian brilian asal Hong Kong, Stephen Chow. Saat ini ia bukan sekadar nama saja, tapi sudah menjadi ikon dalam industri hiburan dunia. Film-film Stephen Chow sudah dikenal punya humor yang khas dan tak terduga.
Caranya mengolah humor di dalam cerita memang sangat kreatif. Mulai dari komedi slapstick sampai komedi situasi, Stephen Chow mampu menyajikannya dengan baik. Kehebatannya di bidang komedi ini tidak saja muncul ketika ia menjadi aktor, tapi juga saat ia duduk di kursi sutradara.
Nah, kalau kamu belum cukup mengenal film-film Stephen Chow, di sini kami memberi beberapa rekomendasi yang menurut kami punya kadar kelucuan tinggi. Sehingga bisa jadi hiburan maksimal buatmu.
Biografi Singkat Stephen Chow
Stephen Chow atau Chow Sing-chi memulai karirnya di dunia hiburan sebagai pembawa acara acara anak-anak populer di TV 430 Space Shuttle di tahun 1983. Ia kemudian melakukan debut layar lebarnya di tahun 1988 dalam film Final Justice, yang mengganjarnya dengan penghargaan Golden Horse untuk Aktor Pendukung Terbaik.

Film Stephen Chow yang membawanya naik level di dunia perfilman adalah All for the Winner (1990). Film ini merupakan parodi film God of Gamblers yang dibintangi oleh Chow Yun-Fat. Begitu suksesnya film itu, sampai ia kemudian juga ikut bermain bersama Chow Yun-Fat di God of Gamblers 2.
Pada tahun 2001, filmnya Shaolin Soccer membawanya sukses secara internasional. Film itu meraih pendapatan lebih dari US$50 juta di seluruh dunia. Stephen Chow sendiri memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik dan Aktor Terbaik di Hong Kong Film Awards 2002.
Namun, film Stephen Chow yang paling fenomenal adalah Kung Fu Hustle, yang dirilis pada tahun 2004. Film ini banyak dipuji dan menjadi favorit banyak orang. dan meraup US$17 juta di Amerika Utara dan US$84 juta di wilayah lain. Kung Fu Hustle juga berhasil memenangkan banyak penghargaan, termasuk enam Hong Kong Film Awards dan lima Golden Horse Award.
Rekomendasi Film Stephen Chow
A Chinese Odysey: Part One — Pandora’s Box (1995)

A Chinese Odyssey: Part One – Pandora’s Box merupakan kisah alternatif dari cerita Perjalanan ke Barat. Di film ini, Sun Wukong bereinkarnasi dalam bentuk manusia sebagai Joker, seorang perampok jalan yang tidak menyadari identitas aslinya. Ia juga tidak tahu kalau 500 tahun sebelumnya, dia dan gurunya, Longevity Monk, dihukum tetap menjadi manusia.
Di film Stephen Chow ini, kamu bakal melihat berbagai momen lucu tak terduga yang bisa bikin terpingkal-pingkal. Campuran komedi slapstick dan mitologi Tiongkok membuat ceritanya sangat menghibur. Walau begitu, ada juga momen yang bisa bikin terharu.
All For the Winner (1990)

All for the Winner mengisahkan Sing, anak desa dari Cina yang datang ke Hong Kong mengunjungi pamannya, “Blackie Tat”. Sing punya kemampuan supernatural untuk melihat menembus objek dan mengubah kartu. Dengan bantuan pamannya, Sing pun menjadi “Dou Seng” atau “Saint of Gamblers” dan menjadi saingan bagi “King of Gamblers”.
Sebagai parodi dari film God of Gamblers, Stephen Chow berhasil membuat kejutan. Film ini penuh dengan adegan kocak, seperti saat Sing memakai kemampuannya untuk mengganti kartu dalam permainan kartu yang seringkali menimbulkan kekacauan.
Fight Back to School (1991)

Fight Back to School bercerita tentang detektif bernama Star Lee yang menyamar sebagai pejalar di SMA untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi di sana. Dalam misinya yang berbahaya, ia harus menghadapi berbagai tantangan, tidak hanya dari penjahat, tapi juga dari masalah di sekolah.
Film Fight Back to School menghadirkan kelucuan lewat cerita adaptasi Star Lee yang kembali jadi pelajar. Hubungan dengan teman dan gurunya sering meningmulkan kejadian konyol. Belum lagi interaksinya dengan rekannya yang tidak kompeten (diperankan Ng Man Tat).
From Beijing With Love (1994)

From Beijing with Love mengikuti petualangan seorang agen rahasia, Ling Ling Chat, yang menyamar sebagai sopir pengantar makanan Cina untuk menyelidiki penjahat di Bangkok. Kondisi menjadi kacau ketika ia bertemu dengan Gou, seorang tukang kebun, dan terlibat dalam petualangan yang tak terduga.
Mudah diduga, From Beijing with Love merupakan parodi dari film-film James Bond. Plesetan sosok agen rahasia itu, beserta interaksi Stephen Chow dan Ng Man Tat, menimbulkan berbagai kekonyolan.
King of Beggar (1992)

King of Beggars bercerita tentang So Chan, putra seorang jenderal kaya yang menjadi pengemis setelah terbukti menipu dalam ujian seni bela diri kekaisaran. Ia kemudian bergabung ke dalam Klan Pengemis dan mendapat ilmu kungsu dahyat yang ia pakai untuk menyelamatkan gadis yang ia sukai.
Film Stephen Chow satu ini sedikit lebih banyak porsi aksi ala film kungfu dari pada komedi. Namun, situasi So Chan yang belajar kungfu di Klan Pengemis tetap memunculkan berbagai momen lucu, termasuk jurus-jurus unik Klan tersebut.
Shaolin Soccer (2001)

Shaolin Soccer mengikuti kisah Sing, seorang penganut Kung Fu Shaolin, yang berusaha memperkenalkan seni bela diri tersebut ke dunia modern melalui sepak bola. Sing dan temannya, Fung, membentuk tim sepak bola Shaolin dan harus melawan tim lawan yang bermain dengan kasar.
Film ini memanfaatkan penggabungan dua dunia berbeda — sepak bola dan kungfu — sebagai pusat kelucuannya. Hasilnya adalah pertandingan sepak bola yang berlebihan dan absurd. Walau begitu, di antara berbagai kejadian ajaib itu terdapat sepotong kisah cinta yang manis.
Kung Fu Hustle (2004)

Kung Fu Hustle bercerita tentang dua orang gelandangan yang menipu warga Pigsty Alley dengan mengaku sebagai anggota geng Kapak. Geng Kapak yang asli kemudian menangkap mereka dan menugaskan keduanya membunuh induk semang Pigsty Alley. Kegagalan keduanya kemudian meningkatkan konflik antara geng Kapak dan warga Pigsty Alley yang ternyata jagoan kungfu.
Kung Fu Hustle mungkin merupakan puncak dari film-film Stephen Chow. Berbagai momen lucu muncul baik dari adegan sederhana — seperti saat Bone melempar pisau — atau dari yag bomastis — seperti kejar-kejaran dengan ibu pemilik Pigsty Alley — yang hadir dengan efek visual keren.
FIlm ini juga kami masukkan dalam daftar film Mandarin terbaik.
The God of Cookery (1996)

The God of Cookery mengikuti kisah Stephen Chow, seorang koki selebriti yang korup, yang kehilangan segalanya setelah penipuannya terbongkar. Dengan bantuan Turkey, seorang penjual makanan jalanan, ia belajar memasak dengan benar dan berusaha merebut kembali gelar “God of Cookery”.
Ada banyak kelucuan di The God of Cookery. Namun sesuai judulnya, film ini kerap menampilkan adegan kocak saat pengujian makanan dan menggambarkan kenikmatannya (seperti di anime atau manga bertema masak). Lagi-lagi, komedi slapstick yang cerdas menjadi senjata ampuh film Stephen Chow ini.
The Royal Tramp (1992)

The Royal Tramp bercerita tentang Wai Siu Bo, seorang penyair terkenal, yang tak sengaja direkrut oleh pemimpin sebuah kelompok revolusioner untuk memata-matai kaisar muda dan tidak berpengalaman. Dalam melakukan tugasnya itu, ia justru akhirnya bekerja untuk beberapa pihak berlawanan, sementara berusaha bertahan hidup di tengah kekacauan itu.
Film ini memanfaatkan posisi Wai Siu Bo sebagai penyair yang jadi pegawai kekaisaran dan kebohongannya pada berbagai pihak sebagai sumber kelucuan. Salah satunya ketika ia berusaha mencuri buku, tapi malah hampir jadi kasim istana. Situasi tak terduga tetap menjadi resep ampuh The Royal Tramp.
Salah Satu Aktor Komedi Ikonik
Stephen Chow, dengan bakatnya yang luar biasa dalam menggabungkan aksi dan komedi, sudah membuat beberapa film paling ikonik dan menghibur dalam sejarah sinema Hong Kong (dan pada akhirnya dunia).

Kolaborasinya bersama Ng Man Tat juga menjadikan film-film Stephen Chow berbeda dengan berbagai film komedi lainnya. Sayangnya, mereka terakhir kali bekerja sama pada film Shaolin Soccer. Kabarnya setelah itu terjadi perselisihan di antara mereka.
Stephen Chow sempat mengajak Ng Man Tat kembali bekerja sama di film The Mermaid. Tapi ajakan itu ditolak karena alasan kesehatan. Ng Man Tat kemudian meninggal dunia pada bulan Februari 2021, dan Stephen Chow mengungkapkan penyesalannya bahwa ia tidak sempat menyatakan perasaannya pada sahabatnya itu.
Yah, kombinasi dahsyat kedua bintang komedi ini mungkin tidak bisa kita saksikan lagi di film-film Stephen Chow. Tapi paling tidak, mereka berdua sudah menjadi pasangan ikonik yang susah dicari tandingannya.
Nah, kalau kamu, film Stephen Chow mana yang menjadi favorit?