Manhwa Nano Machine: Teknologi AI Kok Ada di Murim?

manhwa nano machine

Nano Machine boleh dibilang manhwa yang unik, dengan premis cerita yang berbeda dibanding komik-komik bertema murim lainnya. Di sini, ada teknologi AI yang hadir di tengah dunia persilatan. Lucu kan?

Nano Machine atau Nano Mashin adalah sebuah komik asal Korea yang ditulis oleh seseorang dengan nama pena Great H, berdasar karya asli dari Hanjung Wolya. Komik ini digambar oleh seorang dengan julukan GGBG, dan diterbitkan oleh 3B2s, L7, Redice Studio, dan Naver, terbit pertama kali pada tahun 2020, dan masih berjalan.

Nano Machine kami anggap menjadi salah satu manhwa murim dan manhwa dengan MC overpower terbaik. Kalau kamu belum pernah baca dan penasaran dengan ceritanya, di sini kami membahasnya.

Cerita Nano Machine

Nano Machine mengikuti perjalanan Cheon Yeo-Woon di sekte / kultus Iblis (Demonic Cult). Ia adalah salah satu pangeran dari pemimpin kultus yang tidak punya bakat apa-apa. Namun suatu hari ia didatangi oleh keturunannya dari masa depan saat ia di-bully.

Hampir mati, Cheon Yeo-Woon disuntikan teknologi nano dengan kecerdasan buatan (AI) oleh si keturunan supaya bisa pulih. Ia juga diminta untuk merubah nasibnya, sehingga masa depan para keturunannya bisa lebih baik.

Cheon Yeo-Woon pun hidup dengan teknologi nano di tubuhnya. Ia mulai belajar bagaimana memanfaatkan AI untuk menganalisa kemampuan lawan dan jurus-jurus kungfu untuk ia pelajari. Bermodal hal itu, ia pun bertekad merubah nasibnya dan merintis jalan untuk jadi pewaris kultus Iblis yang paling hebat.

Kemampuan Nano

Premis cerita Nano Machine memang unik. Ada teknologi nano dengan AI yang canggih — bayangkan Jarvis atau Friday dan armor mark L milik Iron Man — di dunia persilatan yang tradisional. Tentunya ini sangat OP sekali.

Teknologi nano ditubuh Cheon Yeo-Woon bisa menyembuhkan luka, merubah bentuk tubuh, dan juga bisa membuatnya tahan terhadap racun. Tapi bukan berarti Cheon Yeo-Woon jadi kayak tank. Ia tetap bisa terluka, namun proses penyembuhannya lebih cepat.

Selain itu, teknologi AI-nya bisa merekam kitab-kitab ilmu silat atau buku apapun. Lalu ia bisa mensinkronkan data itu ke otak Cheon Yeo-Woon sehingga ia bisa segera menguasai pengetahuan yang bersangkutan.

Nano juga mampu merekam, menganalisa, dan membuat simulasi augmented reality gerakan dan jurus yang dilakukan oleh lawan. Hal ini dimanfaatkan oleh Cheon Yeo-Woon untuk berlatih mengalahkan lawan-lawannya. Bahkan, Cheon Yeo-Woon memakainya untuk menemukan cara menaklukkan lawan yang lebih jago.

Kemudian, Nano juga bisa merekam dan menganalisa bekas-bekas pertarungan. Misalnya bekas goresan pedang di tembok atau batu. Ini membantu Cheon Yeo-Woon mempelajari ilmu-ilmu silat sakti dari masa lalu yang tidak diketahui oleh orang lain.

Perkembangan Cheon Yeo-Woon

Dengan segala keunggulan yang dimiliki nano, sekilas nampaknya Cheon Yeo-Woon tidak terkalahkan. Yah, memang begitu. Tapi untungnya semua itu tidak terjadi secara instan. Masih ada proses yang ia jalani.

Seperti disebut di atas, ia tetap masih bisa terluka. Selain itu ia dan Nano juga masih punya keterbatasan tertentu. Otak dan tubuh Cheon Yeo-Woon masih terus beradaptasi dengan kemampuan Nano. Di awal cerita, tidak jarang terlihat ia pusing lalu muntah-muntah saat mendapat pengetahuan baru.

Walau Nano bisa menganalisa jurus musuh, Cheon Yeo-Woon tidak serta merta langsung bisa mengalahkannya. Ia masih harus memanfaatkan simulasi untuk berlatih dan mencari cara untuk mengalahkan sosok musuh di simulasi augmented reality itu. Misalnya ketika melawan Cheon Mu-Geum, ia harus mengulang beberapa kali sampai benar-benar bisa memang sepenuhnya.

Proses perkembangan yang tidak instan ini membuat manhwa Nano Machine menarik diikuti. Biasanya, di komik lain perkembangannya berjalan relatif instan sehingga setelah si MC jadi OP, ceritanya cenderung membosankan. Bahkan Solo Leveling pun di bagian akhir sudah menurun tensinya.

Intrik Politik di Kultus Iblis dan Dunia Persilatan

Tadi disebutkan kalau Cheon Yeo-Woon merupakan salah satu pangeran dan calon pengganti pimpinan Kultus Iblis. Ini tentunya mengakibatkan banyaknya musuh dan intrik politik yang terjadi.

Apalagi Cheon Yeo-Woon adalah anak dari selir Raja Iblis (Heavenly Demon) yang dibenci oleh beberapa anggota sekte dari klan besar. Dengan begitu ia harus melawan berbagai halangan dan menaklukkan semua klan besar di sekte Iblis.

Bahkan sang Raja Iblis sendiri, Cheon Yu-Jong, yang merupakan ayah dari Cheon Yeo-Woon menyimpan rahasia. Begitu juga dengan hubungan Kultus Iblis dengan kalangan dunia persilatan lain.

Berbagai intrik politik dan konflik yang muncul, baik di dalam Kultus Iblis dan di luarnya, menjadi kendaraan manhwa Nano Machine mengisahkan perjalanan Cheon Yeo-Woon. Bahkan, ketika Cheon Yeo-Woon berhasil menjadi Raja Iblis, tantangan tetap berlanjut.

Di Mana Baca Nano Machine?

Seperti disebut di atas, manhwa ini aslinya diterbitkan dalam bahasa Korea oleh Naver. Karena kepopulerannya, manhwa ini sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Jerman, Jepang, Cina, Perancis, dan Indonesia.

Kalau kamu mau baca Nano Machine berbahasa Indonesia, silakan kunjungi Webtoon. Komik ini ada di sana. Lalu, patut dicatat kalau manhwa ini berada dalam satu universe dengan Absolute Sword Sense dan Myst Might Mayhem.

Selain manhwa ini, komik Return of the Sword Master juga layak diikuti. Sedangkan kalau suka genre lainnya, mungkin bisa coba lihat The Esper’s Game, Questism, atau Reality Quest. Nah, selamat membaca ya….

Penulis

Kalau menurutmu bagaimana?